Pengamat Ungkap Tiga Faktor ini yang Bisa Membuat Jokowi Calon Tunggal Presiden, Mungkin Saja Jokowi Dipasangkan dengan Prabowo

Pengamat Ungkap Tiga Faktor ini yang Bisa Membuat Jokowi Calon Tunggal Presiden, Mungkin Saja Jokowi Dipasangkan dengan Prabowo - Hai kamu dimanapun kamu berada, pada hari ini Enje Batik bakalan share informasi menarik nih yang bakal mengisi waktu luang kamu yang berjudul Pengamat Ungkap Tiga Faktor ini yang Bisa Membuat Jokowi Calon Tunggal Presiden, Mungkin Saja Jokowi Dipasangkan dengan Prabowo. Oh ya sob Enje Batik sudah susah payah untuk dapatin informasi menarik ini agar dapat menjadikan manfaat untuk kamu semuanya lho guys. Langsung aja Brays,. Semoga informasi yang kami sajikan mengenai Tema Info, dapat memberikan banyak manfaat untuk kita semua yah bray.,

Judul : Pengamat Ungkap Tiga Faktor ini yang Bisa Membuat Jokowi Calon Tunggal Presiden, Mungkin Saja Jokowi Dipasangkan dengan Prabowo
link : Pengamat Ungkap Tiga Faktor ini yang Bisa Membuat Jokowi Calon Tunggal Presiden, Mungkin Saja Jokowi Dipasangkan dengan Prabowo

 Hasil gambar untuk jokowi prabowo


Infomenia.net - Berbagai kalangan, pengamat dan para politisi mulai meramal kemungkinan yang akan terjadi pada Pilpres 2019 mendatang.

Berbagai kemungkinan, kini mulai diprediksi siapa yang akan berani melawan Jokowi dalam pertarungan Pilpres mendatang.

Wakil Sekjen DPP PDI-P Eriko Sotarduga menilai, kemungkinan sang incumbent, Presiden Joko Widodo akan menjadi calon tunggal dan melawan kotak kosong dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.

Dikatakan, ada tiga faktor yang bisa saja membuat (Jokowi) calon tunggal.

Hal pertama adalah soal elektabilitas Jokowi yang saat ini cukup tinggi.

Dalam berbagai survei dari berbagai lembaga survei, masih menempatkan Jokowi tinggi tingkat elektabilitasnya menandingi calon presiden manapun, temasuk Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Kedua, adanya syarat ambang batas pencalonan presiden.

Parpol atau gabungan parpol harus mengantongi 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional pada pemilu 2014 lalu untuk bisa mengusung pasangan capres dan cawapres.

Sementara, saat ini sudah 5 parpol menyatakan dukungan kepada Jokowi.

Faktor ketiga, adalah keinginan setiap parpol untuk mengincar kemenangan di Pilpres.

"Kalau mencalonkan yang lain mungkin menang tidak? Mereka tak akan ambil risiko mencalonkan yang kalah," kata Eriko dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (3/3/2018).

Meski begitu, Eriko memastikan tak ada strategi dari partainya untuk menjadikan Jokowi sebagai calon tunggal.

Ia menegaskan, PDI-P menyambut baik apabila muncul banyak penantang bagi Jokowi.
"Kalau ada pemikiran mengarahkan ke calon tunggal tidak ada," kata dia.

Ditempat yang sama, Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra, Ferry Juliantono mengingatkan, dari berbagai survei yang dirilis lembaga survei meski teratas, elektabilitas Jokowi masih di bawah lima puluh persen.

Menurut Ferry, elektabilitas Jokowi yang di bawah 50 persen itu cukup mengkhawatirkan sebagai petahana.

"Padahal Pak Jokowi sudah dua tahun jungkir balik bagi-bagi sepeda, naik motor trail," kata Ferry.
Ferry menganggap, elektabilitas di bawah 50 persen, sama artinya masyarakat Indonesia yang menginginkan presiden baru.

"Kesimpulannya pada 2019 selamat datang Presiden baru RI," kata Ferry.

Jokowi-Prabowo
 
Baik Eriko dan Ferry kemudian menanggapi kemungkinan duet Jokowi dengan Prabowo pada Pilpres mendatang.


Eriko berpendapat memasangkan Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2019 bukan menjadi hal yang tak mungkin.

Tentunya, lanjut Eriko, wacana itu harus terlebih dahulu dibicarakan, mengingat ini merupakan politik tingkat tinggi dan kemungkinannya sangat kecil terjadi.

"Politic is out of possibility. Tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Intinya, semua politik adalah menuju kemenangan berkuasa dan kepentingan untuk rakyat. Harus ada pembicaraan-pembicaraan sesuatu itu pasti, nanti kalau sudah ada pembicaraan di KPU. Nah itu yang pasti. Sebelum itu terjadi semua masih memungkinkan," kata Eriko.

"Dalam hal ini kemungkinan untuk menjadi satu calon yang dikhawatirkan oleh banyak pihak itu kecil sekali. Kemungkinannya karena faktor tadi itu antara pileg dan pilpres bersamaan," sambung Eriko.
Sementara Wakil Sekjen Partai Gerindra Ferry Juliantono berpendapat hal yang mustahil menyatukan Jokowi dan Prabowo berduet pada Pilpres 2019.


Menurutnya, ide itu sama saja melupakan perbedaan ideologi yang terbuka lebar.

"Lupa ada perbedaan yang signifikan antara ideologi satu orang dengan orang lain. Ada perbedaan yang signifikan pada garis pemikiran. Sulit faktor-faktor itu disatukan. Ini bukan barang, tapi menyatukan nilai hidup itu yang enggak mungkin. Yang satu dukung reklamasi, satu enggak dukung, satu pro impor, satu lagi tidak. Itu dua hal yang secara nilai itu tidak segampang siapa pun menyimulasikan," ujar Ferry memastikan.(tribunnews.com)

Ferry menganggap, elektabilitas di bawah 50 persen, sama artinya masyarakat Indonesia yang menginginkan presiden baru.

"Kesimpulannya pada 2019 selamat datang Presiden baru RI," kata Ferry.

Jokowi-Prabowo
 
Baik Eriko dan Ferry kemudian menanggapi kemungkinan duet Jokowi dengan Prabowo pada Pilpres mendatang.


Eriko berpendapat memasangkan Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2019 bukan menjadi hal yang tak mungkin.

Tentunya, lanjut Eriko, wacana itu harus terlebih dahulu dibicarakan, mengingat ini merupakan politik tingkat tinggi dan kemungkinannya sangat kecil terjadi.

"Politic is out of possibility. Tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Intinya, semua politik adalah menuju kemenangan berkuasa dan kepentingan untuk rakyat. Harus ada pembicaraan-pembicaraan sesuatu itu pasti, nanti kalau sudah ada pembicaraan di KPU. Nah itu yang pasti. Sebelum itu terjadi semua masih memungkinkan," kata Eriko.

"Dalam hal ini kemungkinan untuk menjadi satu calon yang dikhawatirkan oleh banyak pihak itu kecil sekali. Kemungkinannya karena faktor tadi itu antara pileg dan pilpres bersamaan," sambung Eriko.
Sementara Wakil Sekjen Partai Gerindra Ferry Juliantono berpendapat hal yang mustahil menyatukan Jokowi dan Prabowo berduet pada Pilpres 2019.


Menurutnya, ide itu sama saja melupakan perbedaan ideologi yang terbuka lebar.

"Lupa ada perbedaan yang signifikan antara ideologi satu orang dengan orang lain. Ada perbedaan yang signifikan pada garis pemikiran. Sulit faktor-faktor itu disatukan. Ini bukan barang, tapi menyatukan nilai hidup itu yang enggak mungkin. Yang satu dukung reklamasi, satu enggak dukung, satu pro impor, satu lagi tidak. Itu dua hal yang secara nilai itu tidak segampang siapa pun menyimulasikan," ujar Ferry memastikan.(tribunnews.com)


Oke sob cukup yah untuk informasi Pengamat Ungkap Tiga Faktor ini yang Bisa Membuat Jokowi Calon Tunggal Presiden, Mungkin Saja Jokowi Dipasangkan dengan Prabowo kali ini, semoga bisa menjadikan informasi bermanfaat ya sob., Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Kamu membaca Pengamat Ungkap Tiga Faktor ini yang Bisa Membuat Jokowi Calon Tunggal Presiden, Mungkin Saja Jokowi Dipasangkan dengan Prabowo, dengan alamat https://enjebatik.blogspot.com/2018/03/pengamat-ungkap-tiga-faktor-ini-yang.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×