Haters Kejang-kejang. Mayoritas Kasus Penyerangan Ulama Hoax, Ini Datanya
Judul : Haters Kejang-kejang. Mayoritas Kasus Penyerangan Ulama Hoax, Ini Datanya
link : Haters Kejang-kejang. Mayoritas Kasus Penyerangan Ulama Hoax, Ini Datanya

Infomenia.net - Mayoritas kasus penyerangan ulama yang belakangan menjadi isu utama publik, rupanya lebih banyak hoax alias tak terbukti kebenarannya.
Mabes Polri mengklaim dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, dari 45 informasi seputar penyerangan ulama, hanya tiga yang terbukti.
Hal tersebut diungkapkan Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Ekonomi, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono ketika memberikan keterangan pers kepada awak media.
"Jadi kalau kita lihat dari empat puluh lima peristiwa, hanya tiga yang betul-betul kejadian, kemudian empat puluh dua adalah hoax," tegasnya di Ruang Rapat Utama, Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/3).
Dia menjelaskan, pihaknya yang tergabung dalam Satuan Tugas Nusantara mengategorisasikan 45 kasus itu menjadi empat bagian.
Pertama, peristiwa penyerangan terhadap ulama yang benar ada pelaku dan korbannya.
Dia menjelaskan, pihaknya yang tergabung dalam Satuan Tugas Nusantara mengategorisasikan 45 kasus itu menjadi empat bagian.
Pertama, peristiwa penyerangan terhadap ulama yang benar ada pelaku dan korbannya.
Kedua adalah peristiwa yang direkayasa tetapi dijelaskan seolah-olah penyerangan itu terjadi.
Ketiga, peristiwa yang murni tindak pidana umum tetapi diviralkan seolah-olah korbannya adalah ulama dan pelaku adalah orang gila.
"Keempat adalah perisitiwa yang tidak terjadi sama sekali tapi diviralkan seolah-olah terjadi penyerangan ulama," jelasnya.
Adapun tiga kasus penyerangan ulama yang nyata di lapangan terjadi di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Di Jawa Barat yakni penganiayaan terhadap Kiai Umar Basri di musala Al Mufathalah, Cicalengka, Jawa Barat. Serta, Komandan Brigade Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Prawoto di Bandung.
Sedangkan di Jawa Timur ada Kiai Hakam Mubarok di Lamongan.
"Untuk kasus yang direkayasa tetapi seolah-olah terjadi terjadi di Kediri, Jawa Barat, Ciamis, dan Kalimantan Timur," pungkasnya.(jawapos.com)
Ketiga, peristiwa yang murni tindak pidana umum tetapi diviralkan seolah-olah korbannya adalah ulama dan pelaku adalah orang gila.
"Keempat adalah perisitiwa yang tidak terjadi sama sekali tapi diviralkan seolah-olah terjadi penyerangan ulama," jelasnya.
Adapun tiga kasus penyerangan ulama yang nyata di lapangan terjadi di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Di Jawa Barat yakni penganiayaan terhadap Kiai Umar Basri di musala Al Mufathalah, Cicalengka, Jawa Barat. Serta, Komandan Brigade Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Prawoto di Bandung.
Sedangkan di Jawa Timur ada Kiai Hakam Mubarok di Lamongan.
"Untuk kasus yang direkayasa tetapi seolah-olah terjadi terjadi di Kediri, Jawa Barat, Ciamis, dan Kalimantan Timur," pungkasnya.(jawapos.com)
Kedua adalah peristiwa yang direkayasa tetapi dijelaskan seolah-olah penyerangan itu terjadi.
Ketiga, peristiwa yang murni tindak pidana umum tetapi diviralkan seolah-olah korbannya adalah ulama dan pelaku adalah orang gila.
"Keempat adalah perisitiwa yang tidak terjadi sama sekali tapi diviralkan seolah-olah terjadi penyerangan ulama," jelasnya.
Adapun tiga kasus penyerangan ulama yang nyata di lapangan terjadi di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Di Jawa Barat yakni penganiayaan terhadap Kiai Umar Basri di musala Al Mufathalah, Cicalengka, Jawa Barat. Serta, Komandan Brigade Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Prawoto di Bandung.
Sedangkan di Jawa Timur ada Kiai Hakam Mubarok di Lamongan.
"Untuk kasus yang direkayasa tetapi seolah-olah terjadi terjadi di Kediri, Jawa Barat, Ciamis, dan Kalimantan Timur," pungkasnya.(jawapos.com)
Ketiga, peristiwa yang murni tindak pidana umum tetapi diviralkan seolah-olah korbannya adalah ulama dan pelaku adalah orang gila.
"Keempat adalah perisitiwa yang tidak terjadi sama sekali tapi diviralkan seolah-olah terjadi penyerangan ulama," jelasnya.
Adapun tiga kasus penyerangan ulama yang nyata di lapangan terjadi di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Di Jawa Barat yakni penganiayaan terhadap Kiai Umar Basri di musala Al Mufathalah, Cicalengka, Jawa Barat. Serta, Komandan Brigade Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Prawoto di Bandung.
Sedangkan di Jawa Timur ada Kiai Hakam Mubarok di Lamongan.
"Untuk kasus yang direkayasa tetapi seolah-olah terjadi terjadi di Kediri, Jawa Barat, Ciamis, dan Kalimantan Timur," pungkasnya.(jawapos.com)
Oke sob cukup yah untuk informasi Haters Kejang-kejang. Mayoritas Kasus Penyerangan Ulama Hoax, Ini Datanya kali ini, semoga bisa menjadikan informasi bermanfaat ya sob., Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Kamu membaca Haters Kejang-kejang. Mayoritas Kasus Penyerangan Ulama Hoax, Ini Datanya, dengan alamat https://enjebatik.blogspot.com/2018/03/haters-kejang-kejang-mayoritas-kasus.html