Serangan Maut Ibu di Boyolali Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas. Sempat Mengelak, Kini Mengaku

Serangan Maut Ibu di Boyolali Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas. Sempat Mengelak, Kini Mengaku - Hai kamu dimanapun kamu berada, pada hari ini Enje Batik bakalan share informasi menarik nih yang bakal mengisi waktu luang kamu yang berjudul Serangan Maut Ibu di Boyolali Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas. Sempat Mengelak, Kini Mengaku. Oh ya sob Enje Batik sudah susah payah untuk dapatin informasi menarik ini agar dapat menjadikan manfaat untuk kamu semuanya lho guys. Langsung aja Brays,. Semoga informasi yang kami sajikan mengenai Tema Info, dapat memberikan banyak manfaat untuk kita semua yah bray.,

Judul : Serangan Maut Ibu di Boyolali Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas. Sempat Mengelak, Kini Mengaku
link : Serangan Maut Ibu di Boyolali Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas. Sempat Mengelak, Kini Mengaku


Infomenia.net - Penyebab kematian bocah di Boyolali dengan banyak luka lebam di hampir sekujur tubuhnya, akhirnya terungkap. Anak berinisial F (6 tahun) itu meninggal dunia akibat penganiayaan oleh ibunya sendiri yang mengaku jengkel karena si anak suka rewel. 

Mengejutkan dan memprihatinkan, pelaku kekerasan terhadap anak tersebut dilakukan oleh orang yang selama ini paling dekat dengan korban. Ibu kandung bocah itu, Siti Wakidah alias Ida (30), kepada polisi penyidik akhirnya mengakui perbuatannya. 

"Iya, ibu kandung korban sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan langsung kami lakukan penahanan," ujar Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto, Rabu (17/7). 


Dijelaskan, dari hasil penyelidikan pelaku penganiayaan memang mengarah kepada tersangka. Sedangkan suaminya atau ayah tiri korban, IS (37), tidak terlibat.

Dikemukakan Mulyanto, usai bongkar kubur dan autopsi jenazah korban pada Selasa (16/7), didapatkan hasil bahwa ditemukan banyak bekas kekerasan pada tubuh korban. Polisi lalu mengamankan orang tua korban. Ida dan IS dibawa ke Mapolres Boyolali untuk dilakukan pemeriksaan. 

"Awalnya (tersangka Ida) tidak mengakui, tapi akhirnya mengakui juga telah menganiaya korban," katanya. 


Awalnya tersangka Ida mengaku jika anaknya tersebut mengalami luka karena jatuh. Namun dari hasil autopsi ditemukan banyak luka di tubuh korban tidak mungkin jika akibat terjatuh. 

Setelah ada pengakuan itu, polisi akhirnya menetapkan Ida sebagai tersangka. Kepada penyidik, tersangka mengaku menganiaya anaknya karena jengkel korban sering rewel. Namun, perbuatan kasar itu malah berdampak fatal. 

"Tersangka melakukan dengan cara mencubit, memukul, mencakar dan membenturkan kepala korban ke lemari karena jengkel korban rewel," jelasnya. 


Penganiayaan tersebut terjadi di rumah yang ditempatinya di Dukuh Tanduk, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali. Korban kemudian dimakamkan di kampung halaman ibunya di Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Akibat perbuatannya tersebut, kini Ida harus mempertanggungjawabkannya di muka hukum. Kini, dia juga harus mendekam di sel tahanan Mapolres Boyolali untuk menjalani penyidikan.



Sempat Bantah Menganiaya, Ibu Kandung Sebut Anak Tewas karena Jatuh


 Ibu kandung bocah berinisial F (6), yakni Siti Wakidah alias Ida (30) resmi jadi tersangka. Sebelum mengakui menganiaya anaknya, Ida sempat mengatakan bahwa F meninggal karena jatuh.

"Awalnya tidak mengakui, ngakunya karena jatuh. Tapi dari hasil outopsi ditemukan banyak luka itu, tidak mungkin kalau karena terjatuh," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto, Rabu (17/7/2019). 

Setelah mengakui perbuatannya, Ida ditetapkan menjadi tersangka. 

"Awalnya ibu korban tidak mau mengakui, tapi akhirnya mengakui juga. Setelah ada pengakuan langsung kami tetapkan sebagai tersangka," jelasnya. 

Sementara itu, ayah tiri korban yakni IS (37) yang sebelumnya sempat ikut diamankan polisi dinyatakan tak terlibat. 


Diberitakan sebelumnya, Polres Boyolali membongkar makam F yang meninggal dan dimakamkan di Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, pada Kamis (11/7).
Petugas yang mendapat informasi adanya kejanggalan kematian F langsung melakukan penyelidikan pada Jumat (12/7). 

Petugas Polres Boyolali mengumpulkan keterangan dari para saksi hingga hari Minggu (14/7). Antara lain memeriksa para tetangga yang ikut memandikan dan mengurus jenazah F.


Setelah dilakukan gelar perkara dan koordinasi dengan Bid Dokkes Polda Jateng, Polres Boyolali kemudian melakukan membongkar kubur korban dilakukan outopsi pada Selasa (16/7). Hingga akhirnya diketahui ada luka lebam di sekujur tubuh F. 

Luka yang dialami F antara lain pada mata sebelah kiri lebam kebiruan, telinga kanan dan kiri kebiruan, pipi kanan bengkak lebam kebiruan, sudut bibir kanan terdapat bekas darah kering.

Awal terungkap

Kasus tersebut terungkap setelah polisi mendapat informasi tentang kematian korban yang diduga tidak wajar. Warga yang ikut memandikan dan mengkafani bocah itu mendapati banyak luka lebam di hampir sekujur tubuhnya. 

Luka yang dialami F antara lain pada mata sebelah kiri lebam kebiruan, telinga kanan dan kiri kebiruan, pipi kanan bengkak lebam kebiruan, sudut bibir kanan terdapat bekas darah kering.


Selain itu ditemukan banyak luka lebam seperti bekas cubitan, ada bekas luka dan darah mengering di perut sebelah kiri. Diketahui pula ada luka dalam pada korban dan mengalami sedikit pendarahan di otak. Polres Boyolali masih menunggu hasil resmi autopsi dari tim medis Bid Dokkes Polda Jateng. 

Korban F meninggal dunia pada Kamis (11/7) pekan lalu di rumahnya Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali. Pada hari itu juga, jenazah bocah itu dimakamkan di tempat asal ibunya, SW (30), di Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Sehari kemudian, petugas Polsek Ampel mendapat informasi kejanggalan tersebut.

"Kami mendengar informasi itu pada hari Jumat, saya langsung ke Ampel bersama Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak Sat Reskrim Polres Boyolali) untuk melakukan penyelidikan," jelas Mulyanto. 


Atas kasus tersebut, Polres Boyolali juga telah mengamankan terduga pelakunya. Kasat Reskrim Iptu Mulyanto menyebutkan, penganiayaan itu diduga dilakukan oleh ibu kandung korban sendiri, SW (30). 

"Terduga pelaku sudah kami amankan, sudah kami bawa ke sini (Mapolres Boyolali). Ibu korban dan suaminya (ayah tiri korban, IS) kami bawa kesini semua," tandas Mulyanto. 


(detik.com)

Petugas yang mendapat informasi adanya kejanggalan kematian F langsung melakukan penyelidikan pada Jumat (12/7). 

Petugas Polres Boyolali mengumpulkan keterangan dari para saksi hingga hari Minggu (14/7). Antara lain memeriksa para tetangga yang ikut memandikan dan mengurus jenazah F.


Setelah dilakukan gelar perkara dan koordinasi dengan Bid Dokkes Polda Jateng, Polres Boyolali kemudian melakukan membongkar kubur korban dilakukan outopsi pada Selasa (16/7). Hingga akhirnya diketahui ada luka lebam di sekujur tubuh F. 

Luka yang dialami F antara lain pada mata sebelah kiri lebam kebiruan, telinga kanan dan kiri kebiruan, pipi kanan bengkak lebam kebiruan, sudut bibir kanan terdapat bekas darah kering.

Awal terungkap

Kasus tersebut terungkap setelah polisi mendapat informasi tentang kematian korban yang diduga tidak wajar. Warga yang ikut memandikan dan mengkafani bocah itu mendapati banyak luka lebam di hampir sekujur tubuhnya. 

Luka yang dialami F antara lain pada mata sebelah kiri lebam kebiruan, telinga kanan dan kiri kebiruan, pipi kanan bengkak lebam kebiruan, sudut bibir kanan terdapat bekas darah kering.


Selain itu ditemukan banyak luka lebam seperti bekas cubitan, ada bekas luka dan darah mengering di perut sebelah kiri. Diketahui pula ada luka dalam pada korban dan mengalami sedikit pendarahan di otak. Polres Boyolali masih menunggu hasil resmi autopsi dari tim medis Bid Dokkes Polda Jateng. 

Korban F meninggal dunia pada Kamis (11/7) pekan lalu di rumahnya Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali. Pada hari itu juga, jenazah bocah itu dimakamkan di tempat asal ibunya, SW (30), di Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Sehari kemudian, petugas Polsek Ampel mendapat informasi kejanggalan tersebut.

"Kami mendengar informasi itu pada hari Jumat, saya langsung ke Ampel bersama Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak Sat Reskrim Polres Boyolali) untuk melakukan penyelidikan," jelas Mulyanto. 


Atas kasus tersebut, Polres Boyolali juga telah mengamankan terduga pelakunya. Kasat Reskrim Iptu Mulyanto menyebutkan, penganiayaan itu diduga dilakukan oleh ibu kandung korban sendiri, SW (30). 

"Terduga pelaku sudah kami amankan, sudah kami bawa ke sini (Mapolres Boyolali). Ibu korban dan suaminya (ayah tiri korban, IS) kami bawa kesini semua," tandas Mulyanto. 


(detik.com)


Oke sob cukup yah untuk informasi Serangan Maut Ibu di Boyolali Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas. Sempat Mengelak, Kini Mengaku kali ini, semoga bisa menjadikan informasi bermanfaat ya sob., Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Kamu membaca Serangan Maut Ibu di Boyolali Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas. Sempat Mengelak, Kini Mengaku, dengan alamat https://enjebatik.blogspot.com/2019/07/serangan-maut-ibu-di-boyolali-aniaya.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×