Surat Cinta untuk Kemendikbud dari Siswi SMA. Semoga Bapak Menteri Sadar

Surat Cinta untuk Kemendikbud dari Siswi SMA. Semoga Bapak Menteri Sadar - Hai kamu dimanapun kamu berada, pada hari ini Enje Batik bakalan share informasi menarik nih yang bakal mengisi waktu luang kamu yang berjudul Surat Cinta untuk Kemendikbud dari Siswi SMA. Semoga Bapak Menteri Sadar. Oh ya sob Enje Batik sudah susah payah untuk dapatin informasi menarik ini agar dapat menjadikan manfaat untuk kamu semuanya lho guys. Langsung aja Brays,. Semoga informasi yang kami sajikan mengenai Tema Info, dapat memberikan banyak manfaat untuk kita semua yah bray.,

Judul : Surat Cinta untuk Kemendikbud dari Siswi SMA. Semoga Bapak Menteri Sadar
link : Surat Cinta untuk Kemendikbud dari Siswi SMA. Semoga Bapak Menteri Sadar


 Badan Bahasa Kemendikbud Siapkan Pedoman Sertifikasi Ahli Bahasa 16 Juli 2018 ← Back

Infomenia.net - Dear Kemendikbud yang terhormat.

Salam santun Bapak Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P, semoga selalu dalam lindungan dan kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa.

Pada tulisan ini, saya hendak sedikit mengkritisi sikap Bapak atas apa yang terjadi baru-baru ini. Seperti yang Bapak saksikan, beberapa hari yang lalu di Probolinggo, ada sebuah kegiatan Pawai Budaya tingkat Paud dan TK dalam rangka memperingati HUT yang ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Yang perlu kita pahami dan cermati adalah ketika perang melawan kolonial penjajah, adakah pahlawan perempuan Indonesia yang mengenakan cadar dan jubah hitam?. Cut Nyak Dien apakah memakai cadar?. Pada zaman itu belum ada cadar, perempuan Indonesia zaman dahulu memakai kerudung, bukan jilbab, hijab ataupun bahkan cadar/niqab.

 Kemudian, anak-anak TK itu memegang sebuah replika senjata laras panjang dan mereka mengambil tema “Perang di Zaman Rasulullah”, sedangkan di zaman Rosulullah belum ada senjata laras panjang, adanya pedang samurai.
Terakhir yang sejak awal saya ingin tanyakan, tema keseluruhan dari pawai tersebut yang akan diarak budaya mana? Budaya Indonesia atau non-Indonesia?. Sebab jika yang dipawai adalah Budaya Indonesia, maka apa yang ditampilkan TK tersebut adalah sangat keluar dari tema yang telah disepakati. Cadar jelas bukan budaya Indonesia walaupun beberapa muslimah di Indonesia mengenakan cadar. Dan apakah Ibunda dari anak-anak tersebut tidak ada yang protes?. Mengapa begitu? Apa yang terjadi?.

Dengan beberapa point perhitungan sederhana diatas, saya anggap itu menjadi argumen landasan mengapa saya tidak setuju dengan langkah yang Bapak ambil selaku Kepala Dinas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Seharusnya Bapak bersikap tegas kepada pihak TK dan bukannya malah memberikan bantuan dana bahkan sampai akan mengusut siapa yang menviralkan video anak TK tersebut. 

Menurut saya langkah Bapak tidak tepat dan akan menjadi langkah yang tidak mendidik untuk Bangsa ini.

Sebagai pembelajaran bersama, radikalisme sudah kian marak di sekitar kita. Pemahaman itu berkembang dengan cepat melalui hal-hal sederhana. Hal-hal yang mungkin dianggap sepele oleh kita. Akan tetapi garis besarnya, yang harus kita waspadai bukanlah pakaian, cadar, senjata, atau individunya. Akan tetapi yang perlu kita waspadai adalah pemikiran dan pemahamannya. Soal pakaian dan penampilan, mereka bisa saja berubah tiap waktu. Namun soal pikiran, mereka tetaplah sama, menginginkan Indonesia hancur tanpa sisa. Inilah mengapa Radikalisme harus segera diberantas dan menjadi musuh bersama negara Indonesia.


Sekian


Salam Hormat

Vinanda Febriani
Siswi kelas XII di MA Ma’arif Borobudur.
Terakhir yang sejak awal saya ingin tanyakan, tema keseluruhan dari pawai tersebut yang akan diarak budaya mana? Budaya Indonesia atau non-Indonesia?. Sebab jika yang dipawai adalah Budaya Indonesia, maka apa yang ditampilkan TK tersebut adalah sangat keluar dari tema yang telah disepakati. Cadar jelas bukan budaya Indonesia walaupun beberapa muslimah di Indonesia mengenakan cadar. Dan apakah Ibunda dari anak-anak tersebut tidak ada yang protes?. Mengapa begitu? Apa yang terjadi?.

Dengan beberapa point perhitungan sederhana diatas, saya anggap itu menjadi argumen landasan mengapa saya tidak setuju dengan langkah yang Bapak ambil selaku Kepala Dinas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Seharusnya Bapak bersikap tegas kepada pihak TK dan bukannya malah memberikan bantuan dana bahkan sampai akan mengusut siapa yang menviralkan video anak TK tersebut. 

Menurut saya langkah Bapak tidak tepat dan akan menjadi langkah yang tidak mendidik untuk Bangsa ini.

Sebagai pembelajaran bersama, radikalisme sudah kian marak di sekitar kita. Pemahaman itu berkembang dengan cepat melalui hal-hal sederhana. Hal-hal yang mungkin dianggap sepele oleh kita. Akan tetapi garis besarnya, yang harus kita waspadai bukanlah pakaian, cadar, senjata, atau individunya. Akan tetapi yang perlu kita waspadai adalah pemikiran dan pemahamannya. Soal pakaian dan penampilan, mereka bisa saja berubah tiap waktu. Namun soal pikiran, mereka tetaplah sama, menginginkan Indonesia hancur tanpa sisa. Inilah mengapa Radikalisme harus segera diberantas dan menjadi musuh bersama negara Indonesia.


Sekian


Salam Hormat

Vinanda Febriani
Siswi kelas XII di MA Ma’arif Borobudur.

Oke sob cukup yah untuk informasi Surat Cinta untuk Kemendikbud dari Siswi SMA. Semoga Bapak Menteri Sadar kali ini, semoga bisa menjadikan informasi bermanfaat ya sob., Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Kamu membaca Surat Cinta untuk Kemendikbud dari Siswi SMA. Semoga Bapak Menteri Sadar, dengan alamat https://enjebatik.blogspot.com/2018/08/surat-cinta-untuk-kemendikbud-dari.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×