Bikin Malu! Monas Sekarang Jadi Kumuh, Area Ring 1 tidak Luput dari Kekumuhan. Begini Komentar Ketua DPRD DKI
Judul : Bikin Malu! Monas Sekarang Jadi Kumuh, Area Ring 1 tidak Luput dari Kekumuhan. Begini Komentar Ketua DPRD DKI
link : Bikin Malu! Monas Sekarang Jadi Kumuh, Area Ring 1 tidak Luput dari Kekumuhan. Begini Komentar Ketua DPRD DKI

Infomenia.net - Dinas Kebersihan dan Lingkungan (KLH) DKI Jakarta diminta mengkaji ulang keberadaan Lokasi Pembuangan Sampah (LPS) di area Monas. Sebab, keberadaannya tak jauh dari Istana Merdeka.
Bukan itu saja, keberadaan LPS juga membuat kumuh area Ring 1 karena sampah menumpuk dan berceceran.
Desakan ini disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, Kamis (3/5/2018). Ia menegaskan, Monas bukan sekadar taman kota dan tempat rekreasi, tetapi candradimuka Indonesia.
Bila Monas kotor dan kumuh, maka akan disorot dunia. Seperti yang terjadi, Sabtu (28/4). Pasca kegiatan bagi-bagi sembako yang digelar Forum Untuk Indonesia, sampah menggunung dan berceceran hingga meluber keluar LPS.
“Di Monas lebih baik tidak usah ada LPS. DKI lebih baik menyiagakan truk sampah yang dijaga setiap saat oleh petugas. Begitu truk sudah penuh sampah langsung dibawa ke Bantargebang,” ucap Prasetio.
Tidak hanya itu, Prasetio menyarankan agar petugas kebersihan lebih banyak ditempatkan di Monas. Bukan hanya mengangkut, tetapi petugas itu setiap saat berkeliling menyisir Monas untuk memunguti sampah. Setiap sudut Monas harus tetap kinclong,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sampah menumpuk di LPS Monas. Menyusul dua kegiatan massa yang berlangsung dalam waktu yang hampir bersamaan.
Sampah dari kegiatan bagi-bagi sembako dan aksi demo buruh memperingati May Day, mencapai 125 ton. Volume sampah yang besar tak mampu ditampung LPS, sehingga berceceran dan menumpuk di area Monas.
Kasudin LH Jakarta Pusat, Marsigit mengungkapkan, sebenarnya sampah dari kawasan Monas setiap hari sangat sedikit hanya sekitar 10 M3 hingga 15 M3 saja. Itupun hanya berupa sampah daun.
Hanya saja bila ada kegiatan, sampah akan meningkat. “Sampah itu ditempatkan di LPS Monas yang disiapkan pihak pengelola Monas. Sedangkan Sudin LH hanya bertugas mengangkut,” jelas Marsigit.(poskotanews.com)
Tidak hanya itu, Prasetio menyarankan agar petugas kebersihan lebih banyak ditempatkan di Monas. Bukan hanya mengangkut, tetapi petugas itu setiap saat berkeliling menyisir Monas untuk memunguti sampah. Setiap sudut Monas harus tetap kinclong,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sampah menumpuk di LPS Monas. Menyusul dua kegiatan massa yang berlangsung dalam waktu yang hampir bersamaan.
Sampah dari kegiatan bagi-bagi sembako dan aksi demo buruh memperingati May Day, mencapai 125 ton. Volume sampah yang besar tak mampu ditampung LPS, sehingga berceceran dan menumpuk di area Monas.
Kasudin LH Jakarta Pusat, Marsigit mengungkapkan, sebenarnya sampah dari kawasan Monas setiap hari sangat sedikit hanya sekitar 10 M3 hingga 15 M3 saja. Itupun hanya berupa sampah daun.
Hanya saja bila ada kegiatan, sampah akan meningkat. “Sampah itu ditempatkan di LPS Monas yang disiapkan pihak pengelola Monas. Sedangkan Sudin LH hanya bertugas mengangkut,” jelas Marsigit.(poskotanews.com)
“Di Monas lebih baik tidak usah ada LPS. DKI lebih baik menyiagakan truk sampah yang dijaga setiap saat oleh petugas. Begitu truk sudah penuh sampah langsung dibawa ke Bantargebang,” ucap Prasetio.
Tidak hanya itu, Prasetio menyarankan agar petugas kebersihan lebih banyak ditempatkan di Monas. Bukan hanya mengangkut, tetapi petugas itu setiap saat berkeliling menyisir Monas untuk memunguti sampah. Setiap sudut Monas harus tetap kinclong,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sampah menumpuk di LPS Monas. Menyusul dua kegiatan massa yang berlangsung dalam waktu yang hampir bersamaan.
Sampah dari kegiatan bagi-bagi sembako dan aksi demo buruh memperingati May Day, mencapai 125 ton. Volume sampah yang besar tak mampu ditampung LPS, sehingga berceceran dan menumpuk di area Monas.
Kasudin LH Jakarta Pusat, Marsigit mengungkapkan, sebenarnya sampah dari kawasan Monas setiap hari sangat sedikit hanya sekitar 10 M3 hingga 15 M3 saja. Itupun hanya berupa sampah daun.
Hanya saja bila ada kegiatan, sampah akan meningkat. “Sampah itu ditempatkan di LPS Monas yang disiapkan pihak pengelola Monas. Sedangkan Sudin LH hanya bertugas mengangkut,” jelas Marsigit.(poskotanews.com)
Tidak hanya itu, Prasetio menyarankan agar petugas kebersihan lebih banyak ditempatkan di Monas. Bukan hanya mengangkut, tetapi petugas itu setiap saat berkeliling menyisir Monas untuk memunguti sampah. Setiap sudut Monas harus tetap kinclong,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sampah menumpuk di LPS Monas. Menyusul dua kegiatan massa yang berlangsung dalam waktu yang hampir bersamaan.
Sampah dari kegiatan bagi-bagi sembako dan aksi demo buruh memperingati May Day, mencapai 125 ton. Volume sampah yang besar tak mampu ditampung LPS, sehingga berceceran dan menumpuk di area Monas.
Kasudin LH Jakarta Pusat, Marsigit mengungkapkan, sebenarnya sampah dari kawasan Monas setiap hari sangat sedikit hanya sekitar 10 M3 hingga 15 M3 saja. Itupun hanya berupa sampah daun.
Hanya saja bila ada kegiatan, sampah akan meningkat. “Sampah itu ditempatkan di LPS Monas yang disiapkan pihak pengelola Monas. Sedangkan Sudin LH hanya bertugas mengangkut,” jelas Marsigit.(poskotanews.com)
Oke sob cukup yah untuk informasi Bikin Malu! Monas Sekarang Jadi Kumuh, Area Ring 1 tidak Luput dari Kekumuhan. Begini Komentar Ketua DPRD DKI kali ini, semoga bisa menjadikan informasi bermanfaat ya sob., Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Kamu membaca Bikin Malu! Monas Sekarang Jadi Kumuh, Area Ring 1 tidak Luput dari Kekumuhan. Begini Komentar Ketua DPRD DKI, dengan alamat https://enjebatik.blogspot.com/2018/05/bikin-malu-monas-sekarang-jadi-kumuh.html