Akitivis 98 dan Pendiri 212 Berkumpul, 'Bubarkan PKS' Menggema. Berikut Pernyataan Faizal Assegaf
Judul : Akitivis 98 dan Pendiri 212 Berkumpul, 'Bubarkan PKS' Menggema. Berikut Pernyataan Faizal Assegaf
link : Akitivis 98 dan Pendiri 212 Berkumpul, 'Bubarkan PKS' Menggema. Berikut Pernyataan Faizal Assegaf
![]() |
Acara dialog "bersama melawan Radikalisme dan Terorisme" yang digelar mantan Aktivis 1998, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta. |
Infomenia.net - Sekitar seribu lebih aktivis gerakan mahasiswa 1998 berkumpul di Hotel Grand Sahid Jakarta.
Untuk kali pertama setelah 20 tahun reformasi,aktivis 1998 yang tergabung dalam Syarikat 98, Progres 98, Pena 98, Jari 98, dan ratusan aktivis lainnya tergerak menggelar pertemuan sekaligus dialog kebangsaan bertema "melawan radikalisme dan terorisme".
Salah satu aktivis yang hadir adalah Ketua Progres 98, Faizal Assegaf. Di hadapan para aktivis yang hadir, Faisal yang juga salah satu pendiri 212 mengatakan ada sebuah tempat yang jadi lahan subur gerakan serta paham radikalisme dan terorisme di Indonesia, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Saya sudah mulai serukan bahwa saya tidak mau ada kekuatan politik yang malah memompa semangat radikalisme dan terorisme di Indonesia,” kata Faizal di Jakarta (29/05).
Faizal juga mengajak seluruh aktivis 98 dan masyarakat luas untuk mulai melakukan gerakan boikot dan bubarkan PKS.
“Gerakan 98 harus menyelamatkan peradaban reformasi. Ancaman yang paling nyata itu radikalisme, oknumnya siapa? PKS. Dan kita ini kumpul bersama karena kita punya musuh bersama. Semua sudah sepakat bubarkan PKS,” tegasnya.
Ada sebuah pidato eks Presiden PKS, Anis Matta yang cenderung mendukung gerakan radikal dan terorise, kata Faisal. Bahkan Faizal juga mengaku mendapatkan beberapa bukti kaderisasi yang condong mendoktrinkan paham radikal di internal partai yang kini dipimpin oleh Sohibul Iman.
“Kita punya bukti Presiden PKS dukung gerakan gembong teroris Osama Bin Laden. Kemudian sistem rekrutmen untuk tumbuh kembangkan gerakan radikal,” jelas Faisal.
Menurutnya, puisi Anis Matta yang mendukung gerakan terorisme tidak dibantah oleh kader PKS. "Tidak ada satupun kader PKS yang membantah, " ujarnya. "Ini bukan asumsi saya. Ada bukti konkret, PKS dukung Al Qaeda dan ISIS seperti puisi Anis Matta,"imbuhnya.
Oleh karenanya, menurut Faizal, PKS sudah harus dibubarkan sebagai organisasi politik di Indonesia. Ia pun memberikan saran kepada para aktivis 98, pembubaran PKS bisa dilakukan dengan mengkerdilkan parpol tersebut di kancah perpolitikan di Indonesia.Pernyataan Faisal ternyata tampak disambut positif oleh para aktivis 98 yang hadir, mereka meneriakkan “Bubarkan PKS".
“Kalau teman-teman gak mau satu suara dengan saya, maka saya yang akan melakukannya sendiri,” tambahnya.
“Gimana cara membubarkan PKS? Kita nyatakan untuk kudeta politik dan gulingkan partai itu di 2019. Jangan khawatir, Pendiri 212 sudah berdiri di sini,” tegasnya.(law-justice.co)
Ribuan aktivis 1998 menggelar tajuk 98 Bergerak Bersam mengadakan pertemuan dan Diskusi Kebangsaan sekaligus buka puasa bersama di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (29/5/2018). Dalam pertemuan tersebut, mereka menyikapi persoalan terorisme dan radikalisme yang dewasa ini tengah menjamur di Indonesia, sampai ledakan demi ledakan bom terjadi di beberapa daerah, serta aksi serangan terorisme yang mengincar masyarakat dan aparat penegak hukum. Salah satu aktivis yang hadir adalah Ketua Progres 98, Faizal Assegaf. Dihadapan para aktivis 98 yang memenuhi aula Puri Agung, ia mengatakan ada sebuah wahana yang jadi lahan subur gerakan dan paham radikalisme dan terorisme di Indonesia. Wahana tersebut adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Saya sudah mulai serukan bahwa saya tidak mau ada kekuatan politik yang malah memompa semangat radikalisme dan terorisme di Indonesia,” kata Faizal. Semangat serupa ternyata tampak disambut positif oleh para aktivis 98 yang hadir. Bahkan mereka meneriakkan “Bubarkan PKS”. Melalui atmosfer yang sama itu, Faizal pun mengajak kepada seluruh aktivis 98 yang hadir baik itu dari Syarikat 98, Pena 98, Jari 98 maupun organisasinya sendiri yakni Progres 98 untuk mulai melakukan gerakan boikot dan bubarkan PKS. “Gerakan 98 harus selamatkan peradaban reformasi. Ancaman yang paling nyata itu radikalisme, oknumnya siapa? PKS. Dan kita ini kumpul bersama karena kita punya musuh bersama. Semua sudah sepakat bubarkan PKS,” tegasnya. Alasan mengapa dirinya sangat kuat mendorong agar partai berlambang bulan sabit kembar dan padi tersebut adalah karena ada sebuah pidato eks Presiden PKS, Anis Matta, yang cenderung mendukung gerakan radikal dan terorise. Bahkan Faizal juga mengaku mendapatkan beberapa bukti kaderisasi yang condong mendoktrinkan paham radikal di internal partai yang kini dipimpin oleh Sohibul Iman itu. “Kita punya bukti Presiden PKS dukung gerakan gembong teroris Osama Bin Laden. Kemudian sistem rekrutmen untuk tumbuh kembangkan gerakan radikal,” terangnya. Sekali lagi, Faizal Assegaf juga mengatakan sejauh ini puisi Anis Matta yang dianggap mendukung gerakan terorisme tersebut juga tidak ada bantahan dari satu pun kader PKS. Dengan kondisi semacam itu yang membuat salah satu pandangan bahwa parpol tersebut memang pro pada gerakan terorisme. “PKS dukung radikalisme bukan asumsi saya. Ada bukti konkret, PKS dukung Al Qaeda dan ISIS seperti puisi Anis Matta, bahwa jelas mereka dukung terorisme. Maka kita harus lawan. Isi puisi Anis Matta itu gak juga diprotes oleh simpatisan PKS. Ini yang harus kita lawan. Maka jelas PKS harus dibubarkan,” tutur Faizal. “Kalau teman-teman gak mau satu suara dengan saya, maka saya yang akan melakukannya sendiri,” tambahnya. Lebih lanjut, Faizal menegaskan bahwa PKS sudah harus dibubarkan sebagai organisasi politik di Indonesia. Ia pun memberikan saran kepada para aktivis 98, pembubaran PKS bisa dilakukan dengan mengkerdilkan parpol tersebut di kancah perpolitikan di Indonesia. “Gimana cara bubarkan PKS? Kita nyatakan kudeta politik dan gulingkan partai itu di 2019. Jangan khawatir, Pendiri 212 sudah berdiri di sini,” tegasnya.
Berita ini telah tayang di Indonesiaberita.com dengan judul : http://bit.ly/2xqk8W2
Ribuan aktivis 1998 menggelar tajuk 98 Bergerak Bersam mengadakan pertemuan dan Diskusi Kebangsaan sekaligus buka puasa bersama di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (29/5/2018). Dalam pertemuan tersebut, mereka menyikapi persoalan terorisme dan radikalisme yang dewasa ini tengah menjamur di Indonesia, sampai ledakan demi ledakan bom terjadi di beberapa daerah, serta aksi serangan terorisme yang mengincar masyarakat dan aparat penegak hukum. Salah satu aktivis yang hadir adalah Ketua Progres 98, Faizal Assegaf. Dihadapan para aktivis 98 yang memenuhi aula Puri Agung, ia mengatakan ada sebuah wahana yang jadi lahan subur gerakan dan paham radikalisme dan terorisme di Indonesia. Wahana tersebut adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Saya sudah mulai serukan bahwa saya tidak mau ada kekuatan politik yang malah memompa semangat radikalisme dan terorisme di Indonesia,” kata Faizal. Semangat serupa ternyata tampak disambut positif oleh para aktivis 98 yang hadir. Bahkan mereka meneriakkan “Bubarkan PKS”. Melalui atmosfer yang sama itu, Faizal pun mengajak kepada seluruh aktivis 98 yang hadir baik itu dari Syarikat 98, Pena 98, Jari 98 maupun organisasinya sendiri yakni Progres 98 untuk mulai melakukan gerakan boikot dan bubarkan PKS. “Gerakan 98 harus selamatkan peradaban reformasi. Ancaman yang paling nyata itu radikalisme, oknumnya siapa? PKS. Dan kita ini kumpul bersama karena kita punya musuh bersama. Semua sudah sepakat bubarkan PKS,” tegasnya. Alasan mengapa dirinya sangat kuat mendorong agar partai berlambang bulan sabit kembar dan padi tersebut adalah karena ada sebuah pidato eks Presiden PKS, Anis Matta, yang cenderung mendukung gerakan radikal dan terorise. Bahkan Faizal juga mengaku mendapatkan beberapa bukti kaderisasi yang condong mendoktrinkan paham radikal di internal partai yang kini dipimpin oleh Sohibul Iman itu. “Kita punya bukti Presiden PKS dukung gerakan gembong teroris Osama Bin Laden. Kemudian sistem rekrutmen untuk tumbuh kembangkan gerakan radikal,” terangnya. Sekali lagi, Faizal Assegaf juga mengatakan sejauh ini puisi Anis Matta yang dianggap mendukung gerakan terorisme tersebut juga tidak ada bantahan dari satu pun kader PKS. Dengan kondisi semacam itu yang membuat salah satu pandangan bahwa parpol tersebut memang pro pada gerakan terorisme. “PKS dukung radikalisme bukan asumsi saya. Ada bukti konkret, PKS dukung Al Qaeda dan ISIS seperti puisi Anis Matta, bahwa jelas mereka dukung terorisme. Maka kita harus lawan. Isi puisi Anis Matta itu gak juga diprotes oleh simpatisan PKS. Ini yang harus kita lawan. Maka jelas PKS harus dibubarkan,” tutur Faizal. “Kalau teman-teman gak mau satu suara dengan saya, maka saya yang akan melakukannya sendiri,” tambahnya. Lebih lanjut, Faizal menegaskan bahwa PKS sudah harus dibubarkan sebagai organisasi politik di Indonesia. Ia pun memberikan saran kepada para aktivis 98, pembubaran PKS bisa dilakukan dengan mengkerdilkan parpol tersebut di kancah perpolitikan di Indonesia. “Gimana cara bubarkan PKS? Kita nyatakan kudeta politik dan gulingkan partai itu di 2019. Jangan khawatir, Pendiri 212 sudah berdiri di sini,” tegasnya.
Berita ini telah tayang di Indonesiaberita.com dengan judul : http://bit.ly/2xqk8W2
Berita ini telah tayang di Indonesiaberita.com dengan judul : http://bit.ly/2xqk8W2
Ribuan aktivis 1998 menggelar tajuk 98 Bergerak Bersam mengadakan pertemuan dan Diskusi Kebangsaan sekaligus buka puasa bersama di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (29/5/2018). Dalam pertemuan tersebut, mereka menyikapi persoalan terorisme dan radikalisme yang dewasa ini tengah menjamur di Indonesia, sampai ledakan demi ledakan bom terjadi di beberapa daerah, serta aksi serangan terorisme yang mengincar masyarakat dan aparat penegak hukum. Salah satu aktivis yang hadir adalah Ketua Progres 98, Faizal Assegaf. Dihadapan para aktivis 98 yang memenuhi aula Puri Agung, ia mengatakan ada sebuah wahana yang jadi lahan subur gerakan dan paham radikalisme dan terorisme di Indonesia. Wahana tersebut adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Saya sudah mulai serukan bahwa saya tidak mau ada kekuatan politik yang malah memompa semangat radikalisme dan terorisme di Indonesia,” kata Faizal. Semangat serupa ternyata tampak disambut positif oleh para aktivis 98 yang hadir. Bahkan mereka meneriakkan “Bubarkan PKS”. Melalui atmosfer yang sama itu, Faizal pun mengajak kepada seluruh aktivis 98 yang hadir baik itu dari Syarikat 98, Pena 98, Jari 98 maupun organisasinya sendiri yakni Progres 98 untuk mulai melakukan gerakan boikot dan bubarkan PKS. “Gerakan 98 harus selamatkan peradaban reformasi. Ancaman yang paling nyata itu radikalisme, oknumnya siapa? PKS. Dan kita ini kumpul bersama karena kita punya musuh bersama. Semua sudah sepakat bubarkan PKS,” tegasnya. Alasan mengapa dirinya sangat kuat mendorong agar partai berlambang bulan sabit kembar dan padi tersebut adalah karena ada sebuah pidato eks Presiden PKS, Anis Matta, yang cenderung mendukung gerakan radikal dan terorise. Bahkan Faizal juga mengaku mendapatkan beberapa bukti kaderisasi yang condong mendoktrinkan paham radikal di internal partai yang kini dipimpin oleh Sohibul Iman itu. “Kita punya bukti Presiden PKS dukung gerakan gembong teroris Osama Bin Laden. Kemudian sistem rekrutmen untuk tumbuh kembangkan gerakan radikal,” terangnya. Sekali lagi, Faizal Assegaf juga mengatakan sejauh ini puisi Anis Matta yang dianggap mendukung gerakan terorisme tersebut juga tidak ada bantahan dari satu pun kader PKS. Dengan kondisi semacam itu yang membuat salah satu pandangan bahwa parpol tersebut memang pro pada gerakan terorisme. “PKS dukung radikalisme bukan asumsi saya. Ada bukti konkret, PKS dukung Al Qaeda dan ISIS seperti puisi Anis Matta, bahwa jelas mereka dukung terorisme. Maka kita harus lawan. Isi puisi Anis Matta itu gak juga diprotes oleh simpatisan PKS. Ini yang harus kita lawan. Maka jelas PKS harus dibubarkan,” tutur Faizal. “Kalau teman-teman gak mau satu suara dengan saya, maka saya yang akan melakukannya sendiri,” tambahnya. Lebih lanjut, Faizal menegaskan bahwa PKS sudah harus dibubarkan sebagai organisasi politik di Indonesia. Ia pun memberikan saran kepada para aktivis 98, pembubaran PKS bisa dilakukan dengan mengkerdilkan parpol tersebut di kancah perpolitikan di Indonesia. “Gimana cara bubarkan PKS? Kita nyatakan kudeta politik dan gulingkan partai itu di 2019. Jangan khawatir, Pendiri 212 sudah berdiri di sini,” tegasnya.
Berita ini telah tayang di Indonesiaberita.com dengan judul : http://bit.ly/2xqk8W2
Berita ini telah tayang di Indonesiaberita.com dengan judul : http://bit.ly/2xqk8W2
Berita ini telah tayang di Indonesiaberita.com dengan judul : http://bit.ly/2xqk8W2
Ribuan aktivis 1998 menggelar tajuk 98 Bergerak Bersam mengadakan pertemuan dan Diskusi Kebangsaan sekaligus buka puasa bersama di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (29/5/2018). Dalam pertemuan tersebut, mereka menyikapi persoalan terorisme dan radikalisme yang dewasa ini tengah menjamur di Indonesia, sampai ledakan demi ledakan bom terjadi di beberapa daerah, serta aksi serangan terorisme yang mengincar masyarakat dan aparat penegak hukum. Salah satu aktivis yang hadir adalah Ketua Progres 98, Faizal Assegaf. Dihadapan para aktivis 98 yang memenuhi aula Puri Agung, ia mengatakan ada sebuah wahana yang jadi lahan subur gerakan dan paham radikalisme dan terorisme di Indonesia. Wahana tersebut adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Saya sudah mulai serukan bahwa saya tidak mau ada kekuatan politik yang malah memompa semangat radikalisme dan terorisme di Indonesia,” kata Faizal. Semangat serupa ternyata tampak disambut positif oleh para aktivis 98 yang hadir. Bahkan mereka meneriakkan “Bubarkan PKS”. Melalui atmosfer yang sama itu, Faizal pun mengajak kepada seluruh aktivis 98 yang hadir baik itu dari Syarikat 98, Pena 98, Jari 98 maupun organisasinya sendiri yakni Progres 98 untuk mulai melakukan gerakan boikot dan bubarkan PKS. “Gerakan 98 harus selamatkan peradaban reformasi. Ancaman yang paling nyata itu radikalisme, oknumnya siapa? PKS. Dan kita ini kumpul bersama karena kita punya musuh bersama. Semua sudah sepakat bubarkan PKS,” tegasnya. Alasan mengapa dirinya sangat kuat mendorong agar partai berlambang bulan sabit kembar dan padi tersebut adalah karena ada sebuah pidato eks Presiden PKS, Anis Matta, yang cenderung mendukung gerakan radikal dan terorise. Bahkan Faizal juga mengaku mendapatkan beberapa bukti kaderisasi yang condong mendoktrinkan paham radikal di internal partai yang kini dipimpin oleh Sohibul Iman itu. “Kita punya bukti Presiden PKS dukung gerakan gembong teroris Osama Bin Laden. Kemudian sistem rekrutmen untuk tumbuh kembangkan gerakan radikal,” terangnya. Sekali lagi, Faizal Assegaf juga mengatakan sejauh ini puisi Anis Matta yang dianggap mendukung gerakan terorisme tersebut juga tidak ada bantahan dari satu pun kader PKS. Dengan kondisi semacam itu yang membuat salah satu pandangan bahwa parpol tersebut memang pro pada gerakan terorisme. “PKS dukung radikalisme bukan asumsi saya. Ada bukti konkret, PKS dukung Al Qaeda dan ISIS seperti puisi Anis Matta, bahwa jelas mereka dukung terorisme. Maka kita harus lawan. Isi puisi Anis Matta itu gak juga diprotes oleh simpatisan PKS. Ini yang harus kita lawan. Maka jelas PKS harus dibubarkan,” tutur Faizal. “Kalau teman-teman gak mau satu suara dengan saya, maka saya yang akan melakukannya sendiri,” tambahnya. Lebih lanjut, Faizal menegaskan bahwa PKS sudah harus dibubarkan sebagai organisasi politik di Indonesia. Ia pun memberikan saran kepada para aktivis 98, pembubaran PKS bisa dilakukan dengan mengkerdilkan parpol tersebut di kancah perpolitikan di Indonesia. “Gimana cara bubarkan PKS? Kita nyatakan kudeta politik dan gulingkan partai itu di 2019. Jangan khawatir, Pendiri 212 sudah berdiri di sini,” tegasnya.
Berita ini telah tayang di Indonesiaberita.com dengan judul : http://bit.ly/2xqk8W2
Berita ini telah tayang di Indonesiaberita.com dengan judul : http://bit.ly/2xqk8W2
Ribuan aktivis 1998 menggelar tajuk 98 Bergerak Bersam mengadakan pertemuan dan Diskusi Kebangsaan sekaligus buka puasa bersama di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (29/5/2018). Dalam pertemuan tersebut, mereka menyikapi persoalan terorisme dan radikalisme yang dewasa ini tengah menjamur di Indonesia, sampai ledakan demi ledakan bom terjadi di beberapa daerah, serta aksi serangan terorisme yang mengincar masyarakat dan aparat penegak hukum. Salah satu aktivis yang hadir adalah Ketua Progres 98, Faizal Assegaf. Dihadapan para aktivis 98 yang memenuhi aula Puri Agung, ia mengatakan ada sebuah wahana yang jadi lahan subur gerakan dan paham radikalisme dan terorisme di Indonesia. Wahana tersebut adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Saya sudah mulai serukan bahwa saya tidak mau ada kekuatan politik yang malah memompa semangat radikalisme dan terorisme di Indonesia,” kata Faizal. Semangat serupa ternyata tampak disambut positif oleh para aktivis 98 yang hadir. Bahkan mereka meneriakkan “Bubarkan PKS”. Melalui atmosfer yang sama itu, Faizal pun mengajak kepada seluruh aktivis 98 yang hadir baik itu dari Syarikat 98, Pena 98, Jari 98 maupun organisasinya sendiri yakni Progres 98 untuk mulai melakukan gerakan boikot dan bubarkan PKS. “Gerakan 98 harus selamatkan peradaban reformasi. Ancaman yang paling nyata itu radikalisme, oknumnya siapa? PKS. Dan kita ini kumpul bersama karena kita punya musuh bersama. Semua sudah sepakat bubarkan PKS,” tegasnya. Alasan mengapa dirinya sangat kuat mendorong agar partai berlambang bulan sabit kembar dan padi tersebut adalah karena ada sebuah pidato eks Presiden PKS, Anis Matta, yang cenderung mendukung gerakan radikal dan terorise. Bahkan Faizal juga mengaku mendapatkan beberapa bukti kaderisasi yang condong mendoktrinkan paham radikal di internal partai yang kini dipimpin oleh Sohibul Iman itu. “Kita punya bukti Presiden PKS dukung gerakan gembong teroris Osama Bin Laden. Kemudian sistem rekrutmen untuk tumbuh kembangkan gerakan radikal,” terangnya. Sekali lagi, Faizal Assegaf juga mengatakan sejauh ini puisi Anis Matta yang dianggap mendukung gerakan terorisme tersebut juga tidak ada bantahan dari satu pun kader PKS. Dengan kondisi semacam itu yang membuat salah satu pandangan bahwa parpol tersebut memang pro pada gerakan terorisme. “PKS dukung radikalisme bukan asumsi saya. Ada bukti konkret, PKS dukung Al Qaeda dan ISIS seperti puisi Anis Matta, bahwa jelas mereka dukung terorisme. Maka kita harus lawan. Isi puisi Anis Matta itu gak juga diprotes oleh simpatisan PKS. Ini yang harus kita lawan. Maka jelas PKS harus dibubarkan,” tutur Faizal. “Kalau teman-teman gak mau satu suara dengan saya, maka saya yang akan melakukannya sendiri,” tambahnya. Lebih lanjut, Faizal menegaskan bahwa PKS sudah harus dibubarkan sebagai organisasi politik di Indonesia. Ia pun memberikan saran kepada para aktivis 98, pembubaran PKS bisa dilakukan dengan mengkerdilkan parpol tersebut di kancah perpolitikan di Indonesia. “Gimana cara bubarkan PKS? Kita nyatakan kudeta politik dan gulingkan partai itu di 2019. Jangan khawatir, Pendiri 212 sudah berdiri di sini,” tegasnya.
Berita ini telah tayang di Indonesiaberita.com dengan judul : http://bit.ly/2xqk8W2
Berita ini telah tayang di Indonesiaberita.com dengan judul : http://bit.ly/2xqk8W2
Oke sob cukup yah untuk informasi Akitivis 98 dan Pendiri 212 Berkumpul, 'Bubarkan PKS' Menggema. Berikut Pernyataan Faizal Assegaf kali ini, semoga bisa menjadikan informasi bermanfaat ya sob., Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Kamu membaca Akitivis 98 dan Pendiri 212 Berkumpul, 'Bubarkan PKS' Menggema. Berikut Pernyataan Faizal Assegaf, dengan alamat https://enjebatik.blogspot.com/2018/05/akitivis-98-dan-pendiri-212-berkumpul.html