Tragis! Kisah Cinta Waitress & Anak Boss, Usai Bertengkar, Gadis Ini Bakar Diri di Depan Pacar

Tragis! Kisah Cinta Waitress & Anak Boss, Usai Bertengkar, Gadis Ini Bakar Diri di Depan Pacar - Hai kamu dimanapun kamu berada, pada hari ini Enje Batik bakalan share informasi menarik nih yang bakal mengisi waktu luang kamu yang berjudul Tragis! Kisah Cinta Waitress & Anak Boss, Usai Bertengkar, Gadis Ini Bakar Diri di Depan Pacar. Oh ya sob Enje Batik sudah susah payah untuk dapatin informasi menarik ini agar dapat menjadikan manfaat untuk kamu semuanya lho guys. Langsung aja Brays,. Semoga informasi yang kami sajikan mengenai Tema Viral, dapat memberikan banyak manfaat untuk kita semua yah bray.,

Judul : Tragis! Kisah Cinta Waitress & Anak Boss, Usai Bertengkar, Gadis Ini Bakar Diri di Depan Pacar
link : Tragis! Kisah Cinta Waitress & Anak Boss, Usai Bertengkar, Gadis Ini Bakar Diri di Depan Pacar

Seorang gadis berusia 22, Maria Jani membuat histeris seluruh pengunjung kafe di Jl. Baru By Pass Abdul Haris Nasution, Desa Pudun Jae, Kec. Padangsidimpuan Batunadua, Kamis (2/11).
Secara spontan, Maria nekat membakar dirinya dihadapan kekasihnya. Diduga setelah keduanya bertengkar sekira pukul 15.30 WIB di kafe tersebut, aksi nekad itupun dilakukannya.
Maria dan kekasihnya yang tak lain merupakan waiter dan anak pemilik kafe itu, Herman (25) dilarikan ke IGD RSUD Kota Padangsidimpuan oleh dua pekerja bengkel roda empat yang berada di depan kafe.


gadis650x375



Namun, dua pria yang membawa dua pasangan muda-mudi itu mengaku tak begitu tahu betul perihal masalah keduanya. Hanya saja katanya, saat mereka dari luar kafe datang ke tempat peristiwa itu, api sudah padam.

“Karena kita ada mobil, ya kita bawa kemari. Kalau bagaimana memadamkan apinya saya tidak tahu. Kami datang kesitu sudah padam,” kata pria yang berpakaian lusuh layaknya pekerja bengkel, yang enggan menyebut namanya itu.

Sebenarnya, kekasih korban, Herman juga mengalami luka bakar pada wajah dan tangannya. Namun ia menyadari setelah orang tuanya tiba di rumah sakit itu dan mendesaknya untuk mendapat perawatan.

Sebelum ia akhirnya dirawat, pemuda yang berperawakan gempal ini menuturkan, jika kekasihnya awalnya mengancam-ancamnya akan membakar diri, namun itu dilakukan juga.

Dengan cepat ia pun berupaya memadamkan api dari tubuh kekasihnya itu. Herman yang terlihat panik dan kalut, tak menerangkan perihal pertengkaran dengan sang kekasih dan ia juga tidak menjelaskan bagaimana caranya memadamkan api.
“Pakai bensin, ku bakarlah, bakarlah, katanya. Jadi juga dibakarnya,” terangnya sambil menunjukkan kedua tangannya yang penuh warna hitam dibaluri oli bekas. Rambut di beberapa bagian kepalanya juga terlihat menguning akibat terbakar.

Sementara itu dari dalam ruang IGD, Maria terlihat kesakitan akibat luka bakar di perut hingga wajah. Gadis ini hanya merintih kesakitan. Sebagian rambutnya dari ujung habis dilalap api.

Begitu juga dengan pakaian yang dikenakannya, beberapa bagian gosong hingga tidak ada lagi yang melapisi tubuhnya.

Dari keterangan dokter IGD yang menangani korban, dr Hanif menerangkan, luka bakar yang dialami korban cukup parah dan harus dilakukan perawatan.

Begitu juga dengan korban Herman. Meskipun tidak separah kekasihnya, pemuda ini juga harus menjalani perawatan di Ruang Rawat Bedah RSUD.

“Kalau alasan luka bakar, kita tidak bisa menerangkan, karena itu privasi pasien,” ungkapnya.

Sementara itu dari penelusuran Metro Tabagsel (grup Posmetro Medan), kafe tempat kejadian perkara merupakan kafe yang umumnya menyediakan tempat pondok-pondok tertutup bagi pasangan muda-mudi

Lima warga yang merupakan pemilik kafe di sebelah TKP mengungkapkan, saat kejadian mereka hanya mendengar teriakan kesakitan korban. Tidak ada yang menyaksikan kejadian itu kecuali kedua korban, Maria dan Herman.

“Temannya saja yang ada di ayunan (wahana) itu tidak tahu. Kami hanya dengar teriakan si cewek itu. Mereka kesini bukan pacaran (tamu), karena cowok itu yang punya kafe. Mereka ada di belakang pembakaran ban disitu,” ungkap seorang pria dari lima warga yang enggan terlibat atas peristiwa itu.

Usai kejadian, kafe tersebut kosong sama sekali. Meskipun pengunjung pasangan muda-mudi masih ada yang ingin datang ke tempat itu, tempat tersebut ditutup.

“Tutup dek, nggak buka,” teriak salah seorang warga saat salah satu sepedamotor yang ditunggangi sepasang muda-mudi yang hendak memasuki kafe tersebut
“Pakai bensin, ku bakarlah, bakarlah, katanya. Jadi juga dibakarnya,” terangnya sambil menunjukkan kedua tangannya yang penuh warna hitam dibaluri oli bekas. Rambut di beberapa bagian kepalanya juga terlihat menguning akibat terbakar.

Sementara itu dari dalam ruang IGD, Maria terlihat kesakitan akibat luka bakar di perut hingga wajah. Gadis ini hanya merintih kesakitan. Sebagian rambutnya dari ujung habis dilalap api.

Begitu juga dengan pakaian yang dikenakannya, beberapa bagian gosong hingga tidak ada lagi yang melapisi tubuhnya.

Dari keterangan dokter IGD yang menangani korban, dr Hanif menerangkan, luka bakar yang dialami korban cukup parah dan harus dilakukan perawatan.

Begitu juga dengan korban Herman. Meskipun tidak separah kekasihnya, pemuda ini juga harus menjalani perawatan di Ruang Rawat Bedah RSUD.

“Kalau alasan luka bakar, kita tidak bisa menerangkan, karena itu privasi pasien,” ungkapnya.

Sementara itu dari penelusuran Metro Tabagsel (grup Posmetro Medan), kafe tempat kejadian perkara merupakan kafe yang umumnya menyediakan tempat pondok-pondok tertutup bagi pasangan muda-mudi

Lima warga yang merupakan pemilik kafe di sebelah TKP mengungkapkan, saat kejadian mereka hanya mendengar teriakan kesakitan korban. Tidak ada yang menyaksikan kejadian itu kecuali kedua korban, Maria dan Herman.

“Temannya saja yang ada di ayunan (wahana) itu tidak tahu. Kami hanya dengar teriakan si cewek itu. Mereka kesini bukan pacaran (tamu), karena cowok itu yang punya kafe. Mereka ada di belakang pembakaran ban disitu,” ungkap seorang pria dari lima warga yang enggan terlibat atas peristiwa itu.

Usai kejadian, kafe tersebut kosong sama sekali. Meskipun pengunjung pasangan muda-mudi masih ada yang ingin datang ke tempat itu, tempat tersebut ditutup.

“Tutup dek, nggak buka,” teriak salah seorang warga saat salah satu sepedamotor yang ditunggangi sepasang muda-mudi yang hendak memasuki kafe tersebut

Oke sob cukup yah untuk informasi Tragis! Kisah Cinta Waitress & Anak Boss, Usai Bertengkar, Gadis Ini Bakar Diri di Depan Pacar kali ini, semoga bisa menjadikan informasi bermanfaat ya sob., Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Kamu membaca Tragis! Kisah Cinta Waitress & Anak Boss, Usai Bertengkar, Gadis Ini Bakar Diri di Depan Pacar, dengan alamat https://enjebatik.blogspot.com/2017/12/tragis-kisah-cinta-waitress-anak-boss.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

AdBlock Detected!

Suka dengan blog ini? Silahkan matikan ad blocker browser anda.

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×